Posts

il Gran Duetto - Ronde 2 - The Clone Wars

Para peserta membuka matanya dan kemudian sadar bahwa mereka ada di dalam sebuah bus. Hal lain yang mereka sadari? Jumlah mereka berkurang. Di kepala Bus, Clive dan Carol berdiri penuh percaya diri. Di tangan mereka ada sebuah megaphone.  "Selamat buat kalian yang sudah lolos ronde pertama," Carol memulai, berbicara lewat megaphone oranye yang ia pegang, "Sekarang kita sedang berjalan menuju arena ronde kedua, sebuah hotel yang katanya siap dihancurkan. Pemiliknya bilang kalau kalian bisa menghancurkannya, maka itu akan menghemat uang mereka." "Jadi...misi kami menghancurkan hotel?" salah satu peserta bertanya. "Ha, Kalau saja semudah itu," Peserta lain membalas. "Benar sekali, ronde kedua ini tak akan semudah itu," Clive menyahut. Ia menarik layar televisi di atas kepalanya dan kemudian penjelasan mengenai ronde kedua muncul. Ronde 2 - The Clone Wars  1. Rules untuk peserta Hotel Widji Utama adalah hotel bintang lima yang memiliki sera

Round 1 - Usri/Yusra - Menara Menari

  Melayang di antarsemesta, IRSS Chekov “Tahan diri Us, makanan ini bukan cuma buat kita,” Yusra menepuk bahu kiri Usri, merasa kelakuan kembarannya tidak elok dilihat yang lain. Sudah lama mereka tidak menghadiri jamuan mewah layaknya tamu kerajaan. Sebaliknya, Usri tanpa berhenti mengunyah, menebar pandangan ke sekitar. Berhenti pun buat apa, pikirnya. Toh semua makanan di depan mereka sepertinya tidak akan pernah habis. Beruang-beruang cebol suruhan Carol dan Clive terus menyajikan makanan dan minuman mewah, setiap kali habis, mereka akan menyuplai meja sampai penuh dengan segera. Yusra hanya bisa menghela napas. Daripada makan ataupun minum, dia lebih kepikiran dengan kondisi di sekitarnya. Si dua gadis kecil yang mengundang mereka ke sini sepertinya bukan makhluk normal. Tampilan mereka benar-benar menipu. Memang, bukan sekali –dua kali mereka bertemu dengan sosok anak-anak yang punya kekuatan unik dan super, bahkan punya otoritas besar di perimeter khusus di dunia asli me

Round 1 - Regalia Banks/Peter Gummy - Ragga Big Bang Theory

By Wasted     Entah sudah yang ke berapa kalinya Regalia meninju tembok dinding garis start misi babak pertama turnamen dimulai.   “Bangsat! Bisa – bisanya aku diperintah dan dikerjain anak kecil!” Rupanya Regalia masih menggerutu penuh kesal semenjak dikumpulkan Bersama para peserta lain, “Memang sih aku ingin mengikuti turnamen antar dimensi ini, biar seperti ayah, tapi perilaku kedua anak kecil barusan membuatku kesal!”   “Sudahlah, nak… Kalau mereka dengar lalu marah, bisa berbahaya…” Ucap Peter Gummy berusaha menenangkan cucunya.   Regalia bergidik jengkel mendengar ucapan kakeknya, ia menoleh dengan tatapan berapi – api tajam. Kakek Gum yang tampak terkejut disoroti tatapan tersebut memalingkan wajah, menghindari kontak mata dari cucunya.   “Kakek sendiri kenapa tidak melawan saat beruang – beruang itu mencabik – cabik tubuhmu, hah?! Aku tak bisa harus terus – menerus mengawasi bokong pecundangmu itu, kek!” Bentak Regalia, kini ia mengarahkan emosinya pada s